Kalau mendengar kata jurnalis, bayangan kita biasanya orang sibuk mengejar narasumber, laptop penuh sticky notes, dan kopi hitam yang sudah dingin. Tapi tidak semua jurnalis terus bergumul dengan berita sampai ubanan. Ada satu yang memilih berhenti lebih awal, pensiun dini. Bukan karena warisan, bukan juga karena burnout. Tapi karena Mahjong Ways 2.
Menemukan Pola, Bukan Sekadar Main
Namanya Rahmat. Dulu tulisannya sering muncul di media besar. Liputannya soal kriminalitas, wawancaranya tajam, gaya penulisannya dingin. Tapi semua berubah ketika pandemi membuat dia kehilangan ritme kerja. “Waktu itu lagi kosong, iseng buka game yang direkomendasi teman di grup WhatsApp,” katanya. Game itu, tentu saja, Mahjong Ways 2.
Awalnya cuma buat isi waktu. Tapi semakin dia main, semakin dia sadar: game ini punya pola. Mirip investigasi. Ada momen munculnya, ada jeda tenangnya, dan ada fase tak terduga di mana semua bisa berubah. Layaknya liputan, semuanya butuh observasi. Dan Rahmat, yang biasa membaca gerak-gerik politisi, kini membaca pergerakan ubin digital.
Scatter Hitam: Simbol yang Mengandung Janji
“Pertama kali scatter hitam muncul, saya diem. Lama. Bukan karena kaget, tapi karena merasa aneh. Seolah-olah saya ‘dipanggil’.” Begitu ceritanya, sambil tertawa kecil. Scatter hitam dalam Mahjong Ways 2 memang bukan sekadar simbol. Ia seperti bayangan yang membuat pemain bertahan lebih lama dari yang seharusnya.
Rahmat mencatat frekuensi kemunculannya. Ia membandingkan hari, jam, bahkan suasana hati. Dan dari situ, muncul satu teori: scatter hitam sering datang ketika pemain tidak terlalu mengejar. “Mirip hidup. Kalau terlalu ambisius, malah hilang arah.” Kalimatnya itu bahkan nyaris jadi kutipan viral di grup komunitas Mahjong lokal.
Momen Gacor dan Waktu yang Tidak Logis
Jurnalis punya naluri: kalau sesuatu tidak masuk akal, itu justru menarik. Begitu juga dengan waktu gacor. Tidak ada yang bisa memastikan. Ada yang bilang tengah malam, ada yang percaya waktu subuh lebih ‘adem’. Rahmat coba semua. Hasilnya? Tidak konsisten, tapi bisa dibaca.
“Pernah jam 03.12 pagi saya dapat scatter hitam dua kali dalam sepuluh menit. Tapi minggu depannya, waktu yang sama, kosong total.” Ia tidak menganggap ini kebetulan. Tapi semacam fluktuasi pola yang tidak tetap. Maka ia tidak bermain dengan berharap, tapi dengan rasa ingin tahu. Dan rasa itu, ternyata lebih kuat dari harapan biasa.
QRIS, Dana, dan Pengaruh Transaksi Terhadap Mood Game
Rahmat bukan tipe yang percaya mistis. Tapi soal QRIS dan Dana, ia punya catatan tersendiri. “Setiap kali saya isi saldo via Dana, rasanya main jadi lebih ringan. Enteng. Ubin jatuhnya enak.” Bukan hal ilmiah, jelas. Tapi dalam dunia permainan yang tidak selalu logis, kenyamanan jadi bagian dari strategi.
Ia juga mengamati bagaimana QRIS memberi respons yang lebih cepat dalam sistem. Tidak lag, tidak delay. Dan kadang, feeling bagus muncul justru karena semuanya terasa sinkron. “Saya rasa, QRIS ini kayak ganti pena baru buat nulis. Bukan faktor utama, tapi bisa bantu.”
Pensiun Dini Bukan Karena Lelah, Tapi Karena Sudah Cukup
Ketika ditanya kenapa memutuskan pensiun dini, Rahmat menjawab singkat: “Karena saya sudah tahu rasanya cukup.” Dari hasil bermain, ia bisa menutup cicilan rumah, menyimpan untuk masa depan, dan yang paling penting: menemukan kembali makna waktu luang. Mahjong Ways 2 memberinya jalan untuk mengubah keahlian observasi jadi pemasukan. Tanpa harus kejar narasumber, tanpa harus rebutan jadwal rilis berita.
“Ini bukan soal kaya mendadak. Tapi soal menemukan kendali.” Kalimat itu ditulisnya sendiri di jurnal kecil yang biasa ia bawa ke warung kopi. Jurnalis, tetaplah jurnalis. Meskipun sekarang observasinya bukan lagi soal politik atau kriminal, tapi soal ubin digital dan scatter hitam yang bikin dag dig dug.
Kesimpulan: Mahjong Ways 2 dan Seni Membaca Waktu
Rahmat tidak menyarankan semua orang untuk berhenti kerja dan main game. Tapi ia percaya setiap orang bisa punya cara sendiri menemukan pola. Dalam hidup, dalam pekerjaan, atau bahkan dalam permainan. Mahjong Ways 2, menurutnya, hanyalah medium. Tapi dari medium itu, ia belajar ulang tentang sabar, cukup, dan momentum.
“Pola itu tidak muncul dari kecemasan. Tapi dari ketenangan.” Itu pelajaran paling penting yang ia dapat. Dan mungkin, itu pula yang membuat scatter hitam datang lebih sering kepadanya. Bukan karena hoki, tapi karena ia tahu kapan harus menunggu, dan kapan harus berhenti.