Kalau kamu pernah nonton timnas U-19 di tahun-tahun awal era Garuda Select, pasti kenal nama Supriadi. Winger lincah, kurus tapi cepat, dan selalu senyum tiap diwawancara. Tapi waktu berjalan. Sepak bola, seperti hidup, nggak selalu bisa ditebak. Dan Supriadi, yang dulu dielu-elukan, sekarang lebih dikenal sebagai streamer game Mahjong Ways 2. Iya, kamu nggak salah baca.
Pensiun Dini dan Pertemuan Tak Sengaja dengan Mahjong Ways 2
Supriadi tidak mengumumkan pensiun secara resmi. Tapi diam-diam dia berhenti ikut kompetisi. Ada yang bilang cedera, ada juga yang ngomong soal burnout. Faktanya, dia mulai menghilang dari stadion dan lebih sering muncul di TikTok. Di salah satu live-nya, dia bilang, “Aku capek ngejar sesuatu yang malah bikin aku lupa hidup.”
Lucunya, ia ketemu Mahjong Ways 2 bukan lewat rekomendasi kawan atlet, tapi dari keponakan yang nyoba main di warung kopi. Supriadi tertarik karena animasinya lucu. Tapi setelah sekali main, dia nyangkut. Bukan karena menang, tapi karena merasa... tenang. Aneh memang. Game yang jatuhin ubin bisa bikin mantan pemain nasional merasa damai.
Dari Dribble Bola ke Dribble Scatter Hitam
Scatter hitam dalam Mahjong Ways 2 udah jadi semacam legenda. Buat sebagian orang, itu cuma simbol. Tapi buat Supriadi, itu seperti peluang emas. Mirip momen 1-on-1 sama kiper di menit 89. Deg-degan, penuh harap, dan kadang zonk.
Dia bilang pernah tiga kali hampir dapat scatter hitam berturut-turut, dan itu bikin dia lebih panik daripada penalti AFF. "Aku nyaris lempar HP," katanya sambil ketawa di live streaming. Tapi justru di situlah serunya. Scatter hitam bukan cuma soal kemenangan, tapi sensasi yang bikin hari-harimu nggak terasa kosong.
Momen Gacor yang Tidak Datang Saat Kamu Tunggu
Supriadi mulai sadar bahwa Mahjong Ways 2 seperti sepak bola: kamu bisa latihan keras, tapi belum tentu gol. Kadang, ketika kamu sedang nggak serius, malah dapet jackpot. Tapi ketika kamu niat banget, malah zonk terus. Ini yang bikin dia menganggap game ini punya "jiwa".
Dia mulai bikin jadwal bermain. Pagi buat olahraga, siang buat live streaming, malam buat latihan "feeling". Bukan feeling cari hoki, tapi membaca pola. "Gacor itu bukan cuma soal jam," katanya. "Tapi soal energi kita saat main."
QRIS dan Dana Jadi Perdebatan Serius
Salah satu hal yang paling sering dibahas Supriadi di livestream adalah soal metode transaksi. Bukan karena promosi, tapi karena penasaran. Dia bilang, tiap kali isi ulang pakai QRIS, rasanya lebih “nyambung”. Bukan dalam arti teknis, tapi lebih ke getaran. Seolah sistem game lebih ramah sama QRIS.
Pengikutnya ikut berteori. Ada yang bilang QRIS lebih cepat. Ada juga yang percaya Dana itu punya "aura adem". Diskusi ini kadang ngalor-ngidul, dari kode bank sampai jenis font di aplikasi. Tapi justru karena nyeleneh, jadi seru. Dan Supriadi nggak pernah bosen jawab. Dia selalu bilang, “Yang penting cocok. Kayak cari posisi di lapangan.”
Game Ini Bukan Cuma Pelarian, Tapi Profesi Baru
Sekarang Supriadi sudah dikenal sebagai “Eks winger yang jadi raja Mahjong”. Follower-nya di TikTok naik drastis. YouTube-nya juga ramai. Tapi dia nggak pernah lupa dari mana dia berasal. Di tiap live, dia suka selipin motivasi. Tentang sabar, tentang kerja keras, dan tentang keberanian memulai lagi dari nol.
“Banyak orang pikir kalau kita berhenti dari satu hal, itu artinya gagal. Padahal bisa jadi kita lagi belok ke arah yang lebih cocok,” katanya. Pernyataan itu diamini ribuan penonton yang dulunya juga merasa hidupnya mandek. Ternyata, dari game yang dianggap remeh, muncul semangat baru.
Kesimpulan: Dari Lapangan Rumput ke Dunia Ubin Digital
Perjalanan Supriadi menunjukkan satu hal penting: perubahan itu wajar. Kadang kamu harus lepas jersey demi menemukan versi baru dari dirimu. Mahjong Ways 2, bagi Supriadi, bukan sekadar permainan. Tapi tempat dia menyusun ulang hidupnya. Pelan-pelan, satu ubin demi ubin. Kadang dapat scatter, kadang enggak. Tapi selalu ada alasan buat main lagi besok.
Dan seperti halnya sepak bola, yang membuat kita jatuh cinta bukan semata skor akhir. Tapi perjalanannya. Peluhnya. Dan kadang, kejutan-kejutan kecil yang datang diam-diam. Seperti scatter hitam di tengah malam. Atau seperti mantan atlet yang sekarang lebih bahagia tanpa kamera televisi, tapi ditemani ribuan viewer setia yang bilang, “Bang, main lagi, dong.”